Non Formal Education (NFE) – Follow Up Activity Cohort 2
Komponen Pendidikan Nonformal DBE3 bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada remaja usia 12-18 tahun agar bisa mengembangkan kecakapan hidup sehingga mereka bisa disiapkan secara lebih baik untuk pembelajaran sepanjang hayat, memasuki dunia kerja, dan partisipasi aktif dalam masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, DBE3 telah memberikan pelatihan kepada para pengelola dan tutor untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep dasar pengelolaan dan pembelajaran yang efektif.
Untuk memastikan dan memantau perkembangan bahwa pemahaman yang dibawa dari pelatihan telah diterapkan, DBE3 akan melakukan pendampingan kepada semua mitra. Pendampingan ini akan didelegasikan oleh DBE3 kepada para DF.
Sebelum proses pendampingan dilaksanakan, perlu ada satu pertemuan khusus sebagai bentuk persiapan agar pendampingan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Tujuan lain yang hendak dicapai dengan pertemuan ini adalah agar para District Facilitator lebih memahami maksud dan tujuan kunjungan, serta persiapan mengenai teknis pelaksanaan kunjungan tersebut, sehingga pada prakteknya para DF tidak kebingungan tentang bagaimana teknis pelaksanaan kunjungan dan apa yang harus dilakukan selama kunjungan tindak lanjut btersebut.
B. Tujuan
Pertemuan ini bertujuan untuk:
- Membantu para DF agar lebih memahami maksud dan tujuan kunjungan tindak lanjut lembaga mitra
- Memberikan wawasan dan strategi kepada para DF, agar kunjungan yang dilaksanakan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
C. Peserta
Peserta pertemuan ini adalah Distrik Fasilitator Non Formal Education dibantu oleh staf DBE3 Jawa Barat Banten.
No |
Nama Peserta |
Alamat Rumah |
Jabatan |
Telp/HP |
1 |
R. Oetami Noviana, S.Pd |
Perumahan POJ Blok E IV/10 Curug Klari Karawang Jawa Barat |
Pamong Belajar UPTD Karawang |
H:0264-206360 HP:081310324581 O:0267-412187 |
2 |
Edi Yusup Sugianto, A.Md |
Dusun Sukamanah RT 13 RW 05 Desa Telukjambe Kec. Telukjambe Timur Kab. Karawang Jabar |
PKBM Warga Sejahtera Karawang |
081912496718 |
3 |
Totong, S.Pd, M.Si |
Komplek Graha Mutiara Indah II RT 02 RW 10 Desa Cimanganten Cipanas Garut |
Kasi Pemuda Dinas Pendidikan Kab. Garut |
081323354082 |
4 |
Sesep Kohar |
Kp. Cibalampu no. 282 RT 02 Rw 03 Desa Cigagade Kec. Limbangan Garut |
Forum PKBM |
081323030030 |
5 |
Abdul Salam, S.Pd |
Jl. Otista 2/28 Baranagsiang Kota Bogor |
PKBM Cemerlang/TLD |
081314414636 |
6 |
Abdul Karim Halim, Drs, M.Si |
Perum Bukit Mekar Wangi Blok C 17 No. 36 Bogor |
Univ. Ibnu Khaldun FKIP |
08129441663 |
7 |
Mustofa |
Ds. Ujung Jaya Kec. Widasari RT 04/II Blok Pintu Air Indramayu |
Penilik PLS Kec. Sliyeg |
081324909754 |
8 |
Mustika, S.Pd |
Ds. Tukdana Kec. Tukdana RT 04/II |
Penilik PLS Kec. Tukdana |
081320533679 |
9 |
Drs. Wawan Gunawan |
Kp. Cisalak Wetan No. 45 RT 02/03 Desa/Kec. Cisalak Subang |
Pamong Belajar SKB Subang |
081320114686 |
10 |
Hj. Heni Rohaeni, S.Pd |
Jl. Panyawangan II No. 8 Bandung |
Ketua PKBM Melati |
022-7802475/ 70196655 081321290321 |
D. Fasilitator Staf DBE3
Deady Junaedi (Program Assistance) dibantu oleh EO dan DO
1. |
Rifki Rosyad |
|
2. |
Renni Fadhilah |
|
3. |
Dindin Solahudin |
|
4. |
Yeti Heryati |
|
5. |
Abdul Majid |
|
6 |
Syihabudin |
|
E. Waktu dan Tempat
Tanggal 8 Mei 2008
Tempat Hotel …………………………………………………………………………………
Jl. …………………………………………………………………………….Bandung
F. Jadwal (Tentative)
Waktu |
Acara |
Pen. Jawab |
09.00 – 10.00 |
Check in Peserta & Pengisian Biodata |
Panitia |
10.00 – 10.15 |
Break/Snack |
Panitia |
10.15 – 10.45 |
Maksud dan Tujuan Kunjungan Tindak Lanjut |
PC/DO/PA |
10.45 – 12.30 |
Teknis Pelaksanaan Kunjungan Tindak Lanjut |
DO/PA |
12.30 – 13.30 |
Istirahat: Makan Siang |
Panitia |
13.30 – 15.30 |
Rencana Kegiatan Tindak Lanjut |
DO/PA |
15.30 – 16.00 |
Penutupan/Snack |
PC/DO/PA |
Selamat Datang di DBE3 Jabar Banten
Siapa DBE?
Program Desentralisasi Pendidikan Dasar
Program Desentralisasi Pendidikan Dasar ialah program kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat. Program ini merupakan payung kerjasama antara Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) dan USAID. Tujuan dari program ini ialah peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia melalui tiga komponen kegiatan yang saling berintegrasi, yaitu: 1) desentralisasi manajemen dan tata pelayanan pendidikan yang lebih efektif (DBE1), 2) peningkatan kualitas belajar mengajar (DBE2), serta 3) peningkatan relevansi pendidikan menengah dan pendidikan luar sekolah melalui kecakapan hidup dan keterampilan vokasional (DBE3). Area yang dicakup Program Desentralisasi Pendidikan Dasar USAID/Indonesia (Program DBE) ialah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Program ini berlangsung mulai tahun 2005 sampai 2010 dan diharapkan akan membantu meningkatkan pendidikan untuk lebih dari 2.400 sekolah dan lebih dari 250 ribu siswa di 100 kabupaten/kota. Program DBE tersusun atas 3 komponen, yaitu DBE1, DBE2, dan DBE3.
- DBE1 – Desentralisasi Manajemen dan Tata Pelayanan Pendidikan yang Lebih Efektif
Fokus dari DBE1 ialah peningkatan kapasitas manajemen dan tata pelayanan pendidikan daerah. Kegiatan dari DBE1 diantaranya mencakup: 1) peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam mengelola pendidikan dasar secara efektif, 2) penguatan tata pelayanan pendidikan dari institusi terkait, 3) peningkatan pemanfaatan sumberdaya informasi untuk meningkatkan manajemen dan tata pelayanan pendidikan, 4) diseminasi hasil program DBE termasuk aliansi publik-swasta dan replikasi contoh yang patut ditiru. - DBE2 – Peningkatan Kualitas Belajar Mengajar
Secara prinsip, target DBE2 diberikan untuk masyarakat dan sekolah yang kurang beruntung, para guru, siswa, serta proses pembelajaran yang kreatif. Kegiatan DBE2 mencakup training berbasis gugus, lingkungan pembelajaran yang aktif dan partisipatif, pengkajian performa pendidikan, serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. - DBE3 – Peningkatan Relevansi Pendidikan Menengah dan Pendidikan Luar Sekolah melalui Kecakapan Hidup
DBE 3 bekerja sama dengan sekolah menengah pertama (baik umum maupun berbasis agama), pusat-pusat pendidikan non-formal, LSM serta pemerintah di tingkat nasional dan daerah untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan mengembangkan kecakapan hidup yang sesuai bagi murid-murid SMP dan remaja putus sekolah di bawah usia 18 tahun. Ketrampilan-ketrampilan ini diharapkan dapat menyiapkan remaja untuk pendidikan berkelanjutan, memasuki dunia kerja serta berpartisipasi dalam bidang pengembangan masyarakat. Kegiatan-kegiatan program DBE 3 mengajak partisipasi masyarakat dan sektor swasta serta berfokus pada pengembangan kecakapan hidup melalui kurikulum nasional; pengembangan ketrampilan teknis melalui kegiatan ekstrakurikular; penurunan angka remaja putus sekolah melalui peningkatan tingkat transisi dan kelulusan di sekolah menengah pertama; peningkatan kualitas pendidikan non-formal dengan menyusun pendekatan-pendekatan yang meningkatkan manajemen lembaga pendidikan non-formal serta mengusahakan agar materi pelajaran pendidikan non-formal lebih sesuai dengan lapangan kerja setempat.
DBE 3 – Life Skills for Youth
Lingkungan Yang Mendukung Pendidikan Bagi Remaja
Untuk semakin menciptakan lingkungan yang mendukung bagi remaja, DBE 3 bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama untuk mengimplementasi kurikulum berbasis kompetensi (untuk lembaga pendidikan formal) dan Paket B (untuk lembaga pendidikan non formal) di tingkat lokal. DBE 3 akan menyelenggarakan pelatihan bagi tenaga pelatih di tingkat daerah dari berbagai elemen (kantor dinas pendidikan dan agama setempat, tenaga pengajar, dsb) yang kemudian melatih dan mendampingi guru-guru di sekolah-sekolah untuk mengembangkan silabus berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi, termasuk untuk mata pelajaran Inggris, Kewarganegaraan, dan Matematika dan juga tutor-tutor untuk menggunakan modul Paket B yang menekankan kecakapan hidup
DBE 3 juga akan memperkuat eksistensi dan peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran/MGMP di tingkat daerah agar dapat mendukung guru-guru mata pelajaran tersebut untuk memerapkan pendidikan yang bermuatan kecakapan hidup. Lingkungan yang mendukung pendidikan bagi remaja juga akan tercapai melalui peran serta berbagai unsur masyarakat untuk memperhatikan dan memberikan kontribusi terhadap kemajuan dunia pendidikan. Untuk itu, dalam setiap kegiatannya, DBE 3 juga mendukung agar sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan non formal dapan menjalankan kemitraan dengan berbagai kelompok masyarakat, sektor swasta dan lembaga pemerintah.
Kecakapan Hidup dalam Pendidikan Formal
Agar sekolah-sekolah menengah pertama (SMP dan Madrasah Tsanawiyah) mampu memberikan kesempatan yang lebih bagi remaja untuk mengembangkan kecakapan hidup selama masa pendidikan mereka, DBE 3 akan:
(1) Melatih dan membantu guru-guru di sekolah-sekolah, termasuk guru-guru mata pelajaran Kewarganegaraan, Bahasa Inggris dan Matematika, untuk mengembangkan dan menggunakan silabus kecakapan hidup yang sesuai dengan kondisi lokal dan berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi.
(2) Memberikan ide-ide dan sumber daya bagi sekolah-sekolah untuk menjalankan kegiatan ekstrakulikuler yang membuka kesempatan bagi pelajar remaja untuk mengembangkan serta mempraktekan kecakapan hidup.
(3) Mendukung sekolah, masyarakat dan pemerintah lokal untuk mengidentifikasi peserta didik remaja yang rentan putus sekolah dan mencari solusi sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikannya.
Kecakapan Hidup dalam Pendidikan Non Formal
Dalam rangka mendukung remaja putus sekolah agar dapat mempersiapkan diri bagi masa depannya, DBE 3 berupaya agar para remaja tersebut juga memperoleh kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan yang meningkatkan kecakapan hidup.
Untuk itu, DBE 3 akan memberikan bantuan teknis kepada berbagai lembaga pendidikan nor formal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau PKBM, pesantren, dan lembaga swadaya masyarakat/LSM sehingga lembaga-lembaga ini dapat meningkatkan kapasitas dalam memberikan pendidikan bagi remaja putus sekolah.
DBE 3 akan memberikan pelatihan manajemen dengan menggunakan modul dan materi-materi pendukung bagi para pengelola pendidikan non formal sehingga mereka mampu mengatur rencana kerja dan keuangan, menjalankan kegiatan serta melakukan monitoring dan evaluasi. Dengan demikian, diharapkan lembaga-lembaga pendidikan non formal akan mencapai peningkatan kapasitas yang mendukung peningkatan mutu pendidikan bagi warga belajarnya terutama remaja.
Selaim membantu aspek manajemen lembaga pendidikan non formal, DBE 3 juga mendukung penigkatan kualitas pembelajaran dengan memberikan pelatihan bagi tutor-tutor, baik untuk Paket B maupun non Paket B. pelatihan-pelatihan ini bertujuan agar para tutor dapat mengintegrasikan unsure-unsur kecakapan hidup dalam kegiatan pembelajaran sehingga remaja-remaja yang menjadi warga belajar mampu mengembangkan ketramplan-ketrampilan sekaligus mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.
Komentar Terbaru